Senin, 25 Februari 2019

Kumpulan Cerpen Inspiratif


3 Bidadari Dunia yang Tangguh
Oleh : Utari Nelviandi

Di sebuah desa bernama desa lembah anai  yang terletaka di kecamatan Minas, hiduplah tiga orang anak perempuan dengan kedua orang tuanya, mereka hidup bahagia dengan kesederhanaannya, Anak pertama bernama Noni, anak kedua bernama Nia, dan si bungsu bernama Nila. Mereka memiliki kedua orang tua yang sangat menyayangi mereka, Ayah mereka bernama Budi, dan Ibu mereka bernama Aisyah.
          Ayah dari ketiga anak perempuan ini bekerja sebagai buruh bangunan, tapi, Pak Budi tidak bisa bekerja seperti buruh lainnya karena kondisi kesehatan Pak Budi yang tidak memungkinkan, dimana pak Budi menderita penyakit paru-paru basah. Sedangkan Ibu Aisyah bekerja sebagai tukang jahit, pekerjaan yang cukup sederhana, setelah kurun waktu 1 tahun ayah Budi pun tidak dapat bekerja lagi dikarenakan penyakitnya yang semakin parah, hal ini membuat kehidupan keluarga Pak Budi semakin susah,Sehingga yang hanya bisa bekenrja dan  menjadi tulang punggung keluarga hanyalah Ibu Aisyah.
          Ibu Aisyah dan Pak Budi memiliki 3 putri yang Cantik, patuh , taat dan juga anak yang berprestasi. Saat ini anak pertama yakni Noni kuliah perguruan tinggi favorit dengan biaya kuliah sendiri melalui beasiswanya, sedangkan Nia lulus di sekolah menengah kejuruan favorit di Pekanbarau, dengan nilai yang memuaskan, hal ini membuat ke dua orang tua mereka sangat bersyukur dan bangga terhadap pretasi anak-anaknya. Disamping itu, Nila sendiri si bungsu tingkah lakunya timbal balik dengan kakak-kakaknya, Nila sendiri sedikit nakal, malas, dan juga tomboy ,hal inilah yang memmbuat Nila tidak sepintar kakak-kakaknya dan hal ini juga membuat kedua orang tua Nila sangat khawatir dan kewalahan dengan tingkah laku Nila. Meskipun begitu, kakaknya tidak pernah memarahi Nila, tetapi selalu memberi motivasi dan semangat kepada Nila untuk bisa berubah dan berusah untuk meningkatkan prestasi Nila, kedua kakaknya menyuruh Nila untuk bisa membuktikan kepada Ayah dan Ibu bahwa Nila juga gak kalah pintar dengan kedua kakaknya, mendengar perkataan kedua kakaknya itu Nila pun mulai sadar dan berusaha segiat mungkin untuk belajar agar bisa meraih juara dikelas. Setelah beberapa bulan, ketika penerimaan rapor berlangsung tidak disangka-sangka ternyata Nila memperoleh juara pertama di kelasnya, hal ini membuat kedua orangnya terkejut, harus dan juga bangga kepada Nila, dan ketika malamya ibu Nila pun merayakan keberhasilan yang telah diraih Nila, dengan makan bakso bersama-sama dan keesokan paginya tidak disangka Ibu dari ketiga putri inipun sakit diare yang tidak henti-henti dan pada akhirnya Allah berkehendak lain, Ibu Noni, Nia, dan Nila pun dipanggil Allah SWT, hal ini membuat Ayah, Nila dan kakak-kakaknya sangat terpukul atas kepergian Ibu mereka yang secara mendadak tersebut.
          Kepergian Ibu Aisyah menanamkan luka yang mendalam terhadap keluarga mereka terutama ketiga putri ini, banyak hal yang ingin mereka tunjukkan dan berikan kepada Ibu mereka melalui keberhasilan mereka nantinya, Namu hal tersebut tidak dapat terpenuhi karena Allah berkata lain dan mungkin ini memang jalan terbaik dari Allah SWT. Belum satu tahun lamanya kepergian atas Ibu mereka, Ayah mereka pun juga dipanggil Allah SWT atas penyakit paru-paru basah yang sudah lama diderita oleh Ayahnya, kehidupan ketiga putri ini pun semakin susah, mereka menjadi anak yatim piatu, impian serta cita-cita mereka yang mereka usahakan hanya untuk membahagiakan kedua orang tua mereka sia-sia, mereka berusaha sukses untuk membahagiakan kedua orang tua mereka, ternyata Allah berkata lain, orang tua yang menjadi penyemangat mereka untuk meraih kesuksesan harus kembali kepada yang maha kuasa.
          Noni, Nia, dan Nila, mereka bertiga berusaha menjalani kehidupan ini dan terus semangat serta melanjutkan impian dari kedua orang tua mereka, dan mereka tetap melanjutkan pendidikan mereka dengan beasiswa yang mereka peroleh serta melanjutkan usaha kecil-kecilan ibu mereka yakni jualan makanan kering di rumah mereka dari hasil jualan tersebut dapat membantu biaya sekolah adik mereka yakni Nila, dan juga untuk biaya sehari-hari mereka. Setelah setahun lamanya kakak Noni telah selesai menyelesaikan kuliahnya dan mendapatkan gelar diploma teknik, dan kakak Noni pun sudah dipanggil perusahaan untuk bekerja, sedangkan Nia sendiri sudah meyelesaikan pendidikan SMK dan nia pun juga sudah bekerja di sebuah PT, Nia sendiri sementara bekerja dulu mengumpulkan uang untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sedangkan si bungsu yakni Nila selalu meraih juara di kelasnya hingga akhirnya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi juga.
          Mereka bertiga berusaha dengan keras untuk tetap meraih impian yang diinginkan kedua orang tua mereka, dengan bekerja untuk mengumpulkan uang meraih impian kedua orang tua mereka.
Semangat dan Selalu Berjuang dalam Meraih Impian........

Terinspirasi dari Kisah Juang Seorang Sahabat.................

Tidak ada komentar:

Perspektif Teori Hukum Feminis Terhadap Penerapan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (Ketidakadilan Gender Pada Hak Asasi Manusia Bagi Kaum Perempuan)

  PERSPEKTIF TEORI HUKUM FEMINIS TERHADAP PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (KETIDAKADILAN GENDER PADA HAK ASASI...